Kamis, 24 Oktober 2019

Batuan


BATUAN


Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Selamat membaca postingan admin kali ini ya.

Hari ini kita akan membahas batu ..... iya, batu ~



Dalam geologi, batu (tunggal) dan batuan (jamak) adalah benda padat atau solid yang tebuat secara alami dari minera dan atau mineraloid. Lapisan luar padat Bumi, litosfer, terbuat dari batuan. Dalam batuan umumnya adalah tiga jenis, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Penelitian ilmiah mengenai batu-batuan disebut dengan istilah petrologi, dan petrologi merupakan komponen penting dari geologi.  Dalam bangunan batuan biasanya dipakai pada fondasi bangunan untuk bangunan dengan ketinggian kurang dari 10 meter, Batuan juga dipakai untuk memperindah fasade bangunan dengan memberikan warna dan tekstur unik dari batu alam.
Batuan umumnya diklasifikasikan berdasarkan komposisi mineral dan kimia, dengan tekstur partikel unsur dan oleh proses yang membentuk mereka. Ciri - ciri ini mengklasifikasikan batuan menjadi beku, sedimen, dan metamorf. Mereka lebih diklasifikasikan berdasarkan ukuran partikel yang membentuk mereka. Transformasi dari satu jenis batuan ke batuan yang lain digambarkan oleh model geologi. Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan:
1.      kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batu ini.
2.      tekstur batuan, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu
3.      struktur batuan, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
4.      proses pembentukan

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ea/Gravel_on_a_beach_in_Thirasia%2C_Santorini%2C_Greece.jpg/220px-Gravel_on_a_beach_in_Thirasia%2C_Santorini%2C_Greece.jpg
Batuan lepasan yang dapat kita temui di pinggir sungai.

Batuan secara umum biasanya dibagi menurut proses yang membentuknya, dan dengan itu dibagi kepada tiga kumpulan yang besar yaitu:
1.      Batuan beku
2.      Batuan Sedimen
3.      Batuan Metamorf
A.    Batuan Beku
Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras dengan atau tanpa proses kritalisasi baik di bawah permukaan sebagai batuan instrusif maupun di atas permukaan bumi sebagai ekstrutif. Batuan beku dalam bahasa latin dinamakan igneus (dibaca ignis) yang artinya api. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite.
Batuan beku insteusif atau instrusi atau plutonik adalah batuan beku yang telah menjadi kristal dari sebuah magma yang meleleh di bawah permukaan Bumi. Magma yang membeku di bawah tanah sebelum mereka mencapai permukaan bumi disebut dengan nama pluton. Nama Pluto diambil dari nama Dewa Romawi dunia bawah tanah. Batuan dari jenis ini juga disebut sebagai batuan beku plutonik atau batuan beku intrusif. Sedangkan batuan belu ekstrusif adalah batuan beku yang terjadi karena keluarnya magma ke permukaan bumi dan menjadi lava atau meledak secara dahsyat di atmosfer dan jatuh kembali ke bumi sebagai batuan. Berdasarkan pada tempat terjadinya atau tempat terciptanya, maka batuan beku dapat dikelompokkan menjadi:
1. Batuan beku Intrusif
Batuan ini terbentuk dibawah permukaan bumi, sering juga disebut batuan beku dalam atau batuan beku plutonik. Batuan beku intrusif mempunyai karakteristik diantaranya, pendinginannya sangat lambat(dapat sampai jutaan tahun),memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusif. Batuan beku intrusi selanjutnya dapat dibagi lagi menjadi batuan beku intrusi dalam dan batuan beku intrusi permukaan. berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya, struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.
2. Batuan Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagai struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya:
·         Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan
·         Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti batang pensil. 
·         Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air. 
·         Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan. 
·         Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolit 
·         Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran.
Batuan beku memiliki conton-contoh sebagai berikut ini:
·         Granit,  adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang, mempunyai banyak warna umumna putih, kelabu, merah jambu atau merah.
·         Granodiorit, adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang, menyerupai granit.
·         Diorit, adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap.
·         Andesit, adalah batuan leleran dari diorit, mineralnya berbutir halus, komposisi mineralnya sama dengan diorit, warnanya kelabu.
·         Gabro, adalah batuan beku dalam yang umumnya berwarna hitam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang.
·         Basal, adalah batuan leleran dari gabro, mineralnya berbutir halus, berwarna hitam.
·         Batu apung, dibentuk dari cairan lava yang banyak mengandung gas.

B.     Batu Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan. Sedimen berdasarkan proses terjadinya :
1. Sedimen klastik yaitu diangkut dari tempat asal kemudian diendapkan tanpa harus mengalami proses kimiawi. contohnya : batu breksi (kerikil dengan sudut tajam), konglomerat (kerikil dengan sudut tumpul), pasir.
2. Sedimen kimiawi, endapan hasil pelarutan kimiawi. misal : gips, batu garam.
3. Sedimen organik, dipengaruhi unsur organik. sebagai contoh batu bara dan batu gamping.

Sedimen berdasarkan tenaga pengangkutnya :
a. sedimen aquatis, diendapkan oleh air. contoh batu pasir dan lumpur
b. sedimen aeolis, sedimen yang diendapkan oleh angin. tanah los dan pasir
c. sedimen glasial, terbentuk karena tenaga gletser. misal morena, tanah lim.
d. sedimen marine, terbentuk oleh air laut. misal delta.

Sedimen berdasarkan tempat diendapkannya
a. sedimen teretis, berada di darat. misal tanah loss, batu tuff, breksi.
b. sedimen fluvial, berada di dasar sungai. contoh pasir
c. sedimen marine, didasar laut. misal batu karang, batu garam.
d. sedimen palludal atau limnis, berada dirawa atau danau. contoh gambut, tanah lim.
e. sedimen glasial, contoh batu morena yang terjadi daerah es.
f. sedimen marginal, berada di pantai.
Batuan sedimen memiliki sifat sebagai berikut:
·         Adanya bidang perlapisan yaitu struktur sedimen yang menandakan adanya proses sedimentasi.
·         Sifat klastik yang menandakan bahwa butir-butir pernah lepas, terutama pada golongan detritus.
·         Sifat jejak adanya bekas-bekas tanda kehidupan (fosil).
·         Jika bersifat hablur, selalu monomineralik, misalnya : gypsum, kalsit, dolomite dan rijing.

C.     Batuan Metamorf
Batuan metamorf atau yang disebut juga dengan nama batuan malihan adalah sekelompok batuan yang merupakan hasil dari ubahan atau transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya (protolith) oleh suatu proses yang dinamakan metamorfosis atau perubahan bentuk. Batu gneis, batu sabak, batu marmer dan batu skist merupakan beberapa contoh dari batuan metamorf.
Batuan metamorf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Batuan Metamorf Kontak, adalah Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu yang sangat tinggi (sebagai akibat dari aktivitas magma). Contohnya batu kapur (gamping) menjadi marmer.

2. Batuan Metamorf Dinamo adalah Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya tekanan yang tinggi (berasal dari tenaga endogen) dalam waktu yang lama. Contohnya batu lumpur (mud stone) menjzdi batu tulis (slate).

3. Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis, adalah Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh gas-gas yang ada pada magma. Contohnya kuarsa dengan gas fluorium berubah menjadi topas.
Batuan metamorf terjadi karena adanya perubahan yang disebabkan oleh proses metamorfosa. Proses metamorfosa merupakan suatu proses pengubahan batuan akibat perubahan tekanan, temperatur dan adanya aktifitas kimia fluida/gas atau variasi dari ketiga faktor tersebut.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powe Point Efek Pencemaran Partikulat