Jumat, 25 Oktober 2019

Fisika Tanah




FISIKA TANAH


 Assalamualaikum wr.wb
Ini postingan khusus buat kamu yang bertanya tentang fisika tanah, semoga bisa menjawab pertanyaanmu dan dapat membantu ya :)


Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.
Pentingnya peran tanah, membuat fisika juga menjadikan tanah sebagai kajiannya. Ilmu fisika yang mempelajari tentang tanah afalah fisika tanah. Fisika tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang membahas sifat-sifat fisik tanah, pengukuran dan prediksi serta kontrol (pengaturan) proses fisik yang terjadi dalam tanah. Karena pengertian fisika meliputi materi dan energi, maka fisika tanah membahas pula status dan pergerakan material  serta aliran dan transformasi energi dalam tanah. Tujuan fisika tanah dapat dilihat dari 2 sisi:
1.      Dalam satu sisi, tujuan kajian fisika tanah adalah untuk memberikan pemahaman dasar tentang mekanisme pengaturan perilaku tanah secara fisika dan kimiawi, serta perannya dalam biosfer, termasuk proses saling hubungan dalam pertukaran energi di dalam tanah, serta siklus air dan material yang dapat diangkutnya.
2.      Pada sisi lainnya, pemahaman fisika tanah dapat digunakan sebagai asas untuk manajemen sumberdaya tanah dan air, termasuk kegiatan irigasi, drainase, konservasi tanah dan air, pengolahan tanah, dan konstruksi
Oleh karena itu fisika tanah dapat dipandang sebagai ilmu dasar sekaligus terapan dengan melibatkan berbagai cabang ilmu yang lain termasuk ilmu tanah, ekologi, geologi, sedimentologi botani dan agronomi.
Fisika tanah juga erat kaitannya dengan mekanika tanah, dinamika tanah, dan teknik sipil. Bidang ilmu Fisika tanah mempelajari tentang bagaiamana menciptakan kondisi yang menyenangkan dalam hubungan air dan udara tanah bagi pertumbuhan tanaman.  Fisika tanah merupakan cabang Ilmu Tanah yang berhubungan dengan sifat fisik tanah. Seperti pengukuran, peramalan dan pengontrolan proses fisik yang terjadi di dalam dan di seluruh tanah. Fisika berhubungan dengan bentuk dan interrelasi bahan dan energi. Secara umum, tanah dapat terdiri dari dua atau tiga bagian, kemungkinan tersebut adalah:
a)      Tanah kering, hanya terdiri dari dua bagian, yaitu butir-butir tanah dan pori-pori udara.
b)      Tanah jenuh juga terdapat dua bagian, yaitu bagian padat atau butiran dan air pori.
c)      Tanah tidak jenuh terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian padat atau butiran, pori-pori udara, dan air pori. 
Tanah sebagai Media Tumbuh Tanaman memiliki sifat dan karakteristik yang dapat dilihat dari sifat fisik, kimiawi , maupun biologisnya dimana ketiganya berintegrasi dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam pertumbuhan suatu tanaman.  Berikut ini penjabaran masing-masing sifat dan karakteristik tanah baik dari sifat fisika, kimiawi, maupun biologinya.
A.    Tekstur
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separate) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relative antara fraksi pasir (sand), debu (silt), dan liat (clay). Berdasarkan kelas teksturnya maka tanah digolongkan menjadi :
1)     Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal 70% pasir atau bertekstur pasir atau pasir berlempung.
2)     Tanah bertekstur halus atau tanah berliat berarti tanah yang mengandung minimal 37,5% liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir (3 macam)
3)     Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung, terdiri dari :
(a)   tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar meliputi tanah yang bertekstur lempung berpasir (Sandy Loam) atau lempung berpasir halus (2 macam)
(b)  tanah bertekstur sedang meliputi yang bertekstur lempung berpasir sangat halus, lempung (Loam), lempung berdebu (Silty Loam) atau debu (Silt) (4 macam)
(c)   tanah bertekstur sedang tetapi agak halus mencakup lempung liat (Clay Loam) atau lempung liat berdebu (Sandy-silt Loam) (3 macam)
B.     Struktur
1) Merupakan gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel tanah yang saling merekat satu sama lain karena adanya perekat misalnya eksudat akar, hifa jamur, lempung, humus, dll.
2) Ikatan partikel tanah berwujud sebagai agregat tanah yang membentuk dirinya, yang mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda.
3) Pengamatan struktur tanah di lapangan (SSS, 1975) terdiri dari :
(a) Pengamatan bentuk dan susunan agregat tanah  tipe struktur (lempeng, tiang, gumpal, remah, granuler, butir tunggal, pejal)
(b) Besarnya agregat  klas struktur (sangat halus, halus, sedang, kasa, sangat kasar)
(c) Kuat lemahnya bentuk agregat  derajad struktur (tidak beragregat, lemah, sedang, kuat.
C.    Konsistensi
Konsistensi dalah derajad kohesi dan adhesi antara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah. Konsistensi ditentukan oleh tekstur tanah dan struktur tanah, cara penentuan konsistensi tanah yaitu :
1)      Lapangan : memijit tanah dalam kondisi kering, lembab dan basah (2) laboratorium : Angka-angka Atterberg. Penentuan di lapangan :
(a)    Kondisi kering : kekerasan (lepas, lunak, keras)
(b)   Kondisi lembab keteguhan (lepas, gembur, teguh)
(c)    Kondisi basah : kelekatan dan plastisitas
2)      Penentuan di laboratorium : menentukan Batas Cair (BC), Batas Lekat (BL), Batas Gulung (BG) dan Batas Berubah Warna (BBW)
(a)    Batas Cair : kadar air yang dapat ditahan oleh tanah
(b)   Batas Lekat adalah kadar air dimana tanah tidak melekat ke logam
(c)    Batas Berubah Warna adalah batas air dimana air sudah tidak dapat diserap oleh akar tanaman karena terikat kuat oleh tanah
D.    Porositas
Porositas atau pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh air dan udara). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar (makro pore) dan pori-pori halus (micro pore).  Tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak daripada tanah liat. Tanah dengan banyak pori-pori kasar (pasir) sulit menahan air sehingga tanaman mudah kekeringan, tetapi sistem perakarannya dalam. Sedangkan untuk tanah-tanah liat dapat menahan air dengan baik hanya saja sistem perakarannya lebih dangkal dibandingkan tanah dominan pasir. Porositas tanah dipengaruhi oleh :
1)      Kandungan bahan organic
2)      Struktur tanah
3)      Tekstur tanah
Pada tanah jenis Alfisol memiliki tekstur yang dominan lempung hingga liat, porositasnya rendah menyebabkan penetrasi akar dangkal karena tekstur lempung hingga liat memiliki pori-pori mikro yang tidak poreus selain itu strukturnya padat-kompak sulit ditembus akar untuk berpenetrasi.




sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powe Point Efek Pencemaran Partikulat