FISIKA TANAH
Assalamualaikum wr.wb
Ini postingan khusus buat kamu yang bertanya tentang fisika tanah, semoga bisa menjawab pertanyaanmu dan dapat membantu ya :)
Tanah (bahasa
Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak
bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah
sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung
kehidupan tumbuhan dengan
menyediakan hara dan air sekaligus sebagai
penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat
yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga
menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian
besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Dari segi klimatologi, tanah
memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun
tanah sendiri juga dapat tererosi.
Pentingnya peran tanah, membuat fisika
juga menjadikan tanah sebagai kajiannya. Ilmu fisika yang mempelajari tentang
tanah afalah fisika tanah. Fisika tanah adalah cabang dari ilmu
tanah yang membahas sifat-sifat fisik tanah, pengukuran dan prediksi serta
kontrol (pengaturan) proses fisik yang terjadi dalam tanah. Karena
pengertian fisika meliputi materi dan energi, maka fisika tanah
membahas pula status dan pergerakan material serta aliran dan transformasi
energi dalam tanah. Tujuan
fisika tanah dapat dilihat dari 2 sisi:
1. Dalam
satu sisi, tujuan kajian fisika tanah adalah untuk memberikan pemahaman dasar
tentang mekanisme pengaturan perilaku tanah secara fisika dan kimiawi, serta
perannya dalam biosfer, termasuk proses saling hubungan dalam pertukaran
energi di dalam tanah, serta siklus air dan material yang dapat
diangkutnya.
2. Pada
sisi lainnya, pemahaman fisika tanah dapat digunakan sebagai asas untuk
manajemen sumberdaya tanah dan air, termasuk
kegiatan irigasi, drainase, konservasi tanah dan
air, pengolahan tanah, dan konstruksi
Oleh karena itu fisika tanah dapat dipandang sebagai ilmu
dasar sekaligus terapan dengan melibatkan berbagai cabang ilmu yang lain termasuk
ilmu tanah, ekologi, geologi, sedimentologi botani dan agronomi.
Fisika tanah juga erat kaitannya
dengan mekanika tanah, dinamika tanah, dan teknik
sipil. Bidang ilmu Fisika tanah mempelajari tentang bagaiamana menciptakan
kondisi yang menyenangkan dalam hubungan air dan udara tanah bagi pertumbuhan
tanaman. Fisika tanah merupakan cabang Ilmu Tanah yang berhubungan dengan sifat fisik
tanah. Seperti pengukuran, peramalan dan pengontrolan proses fisik yang
terjadi di dalam dan di seluruh tanah. Fisika berhubungan dengan bentuk dan
interrelasi bahan dan energi.
Secara
umum, tanah dapat terdiri dari dua atau tiga bagian, kemungkinan tersebut
adalah:
a) Tanah
kering, hanya terdiri dari dua bagian, yaitu butir-butir tanah dan pori-pori
udara.
b) Tanah jenuh
juga terdapat dua bagian, yaitu bagian padat atau butiran dan air pori.
c) Tanah tidak
jenuh terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian padat atau butiran, pori-pori
udara, dan air pori.
Tanah sebagai Media Tumbuh Tanaman
memiliki sifat dan karakteristik yang dapat dilihat dari sifat fisik, kimiawi ,
maupun biologisnya dimana ketiganya berintegrasi dan saling mempengaruhi satu
sama lain dalam pertumbuhan suatu tanaman. Berikut ini penjabaran
masing-masing sifat dan karakteristik tanah baik dari sifat fisika, kimiawi,
maupun biologinya.
A. Tekstur
Tekstur tanah menunjukkan komposisi
partikel penyusun tanah (separate) yang dinyatakan sebagai perbandingan
proporsi (%) relative antara fraksi pasir (sand), debu (silt), dan liat (clay). Berdasarkan kelas teksturnya maka tanah
digolongkan menjadi :
1) Tanah
bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal 70%
pasir atau bertekstur pasir atau pasir berlempung.
2) Tanah
bertekstur halus atau tanah berliat berarti tanah yang mengandung minimal 37,5%
liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir (3 macam)
3) Tanah
bertekstur sedang atau tanah berlempung, terdiri dari :
(a) tanah
bertekstur sedang tetapi agak kasar meliputi tanah yang bertekstur lempung
berpasir (Sandy Loam) atau lempung berpasir halus (2 macam)
(b) tanah
bertekstur sedang meliputi yang bertekstur lempung berpasir sangat halus,
lempung (Loam), lempung berdebu (Silty Loam) atau debu (Silt) (4 macam)
(c) tanah
bertekstur sedang tetapi agak halus mencakup lempung liat (Clay Loam) atau
lempung liat berdebu (Sandy-silt Loam) (3 macam)
B. Struktur
1)
Merupakan gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel tanah yang saling
merekat satu sama lain karena adanya perekat misalnya eksudat akar, hifa jamur,
lempung, humus, dll.
2) Ikatan partikel tanah berwujud sebagai
agregat tanah yang membentuk dirinya, yang mempunyai bentuk, ukuran, dan
kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda.
3) Pengamatan struktur tanah di lapangan
(SSS, 1975) terdiri dari :
(a) Pengamatan bentuk dan susunan
agregat tanah tipe struktur (lempeng, tiang, gumpal, remah, granuler, butir
tunggal, pejal)
(b) Besarnya agregat klas struktur
(sangat halus, halus, sedang, kasa, sangat kasar)
(c) Kuat lemahnya bentuk agregat
derajad struktur (tidak beragregat, lemah, sedang, kuat.
C. Konsistensi
Konsistensi dalah
derajad kohesi dan adhesi antara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa
tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang
mempengaruhi bentuk tanah. Konsistensi
ditentukan oleh tekstur tanah dan struktur tanah, cara penentuan konsistensi tanah yaitu :
1) Lapangan : memijit tanah dalam kondisi
kering, lembab dan basah (2) laboratorium : Angka-angka Atterberg. Penentuan di lapangan :
(a) Kondisi
kering : kekerasan (lepas, lunak, keras)
(b) Kondisi
lembab keteguhan (lepas, gembur, teguh)
(c) Kondisi
basah : kelekatan dan plastisitas
2) Penentuan
di laboratorium : menentukan Batas Cair (BC), Batas Lekat (BL), Batas Gulung
(BG) dan Batas Berubah Warna (BBW)
(a) Batas
Cair : kadar air yang dapat ditahan oleh tanah
(b) Batas
Lekat adalah kadar air dimana tanah tidak melekat ke logam
(c) Batas
Berubah Warna adalah batas air dimana air sudah tidak dapat diserap oleh
akar tanaman karena terikat kuat oleh tanah
D. Porositas
Porositas atau pori-pori tanah adalah
bagian yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh air dan udara). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi
pori-pori kasar (makro pore) dan pori-pori halus (micro pore).
Tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak daripada tanah liat. Tanah dengan banyak pori-pori kasar
(pasir) sulit menahan air sehingga tanaman mudah kekeringan, tetapi sistem
perakarannya dalam. Sedangkan untuk tanah-tanah liat dapat menahan air dengan
baik hanya saja sistem perakarannya lebih dangkal dibandingkan tanah dominan
pasir. Porositas tanah dipengaruhi oleh :
1) Kandungan
bahan organic
2) Struktur
tanah
3) Tekstur
tanah
Pada
tanah jenis Alfisol memiliki tekstur yang dominan lempung hingga liat,
porositasnya rendah menyebabkan penetrasi akar dangkal karena tekstur lempung
hingga liat memiliki pori-pori mikro yang tidak poreus selain itu strukturnya
padat-kompak sulit ditembus akar untuk berpenetrasi.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar