PENCEMARAN AIR
Seperti yang
diketahui bahwa air merupakan bagian yang sangat penting bagi kelangsungan
hidup manusia dan mahluk hidup lainnya. Air yang digunaka manusia dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya untuk dikonsumsi dan hal lainnya seharusnya
berkualitas. Tetapi, pada saat ini, sumber air sudah banyak tercemar oleh
berbagai macam jenis pencemar. Pencemaran air dapar didefinisikan sebagai
masuknya zat-zat dan benda-benda lainnya yang tidak diinginkan ke dalam air dan
membuat kualitas air tersebut menurun. Pencemaran
air dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah
satunya penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang menciptakan
limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga. Limbah
pemukiman mengandung limbah domestik yang berupa sampah organik dan sampah
anorganik serta deterjen. Sampah organik yaitu sampah yang dapat diuraikan atau
dibusukkan oleh bakteri contoh: sisa sayuran, buah-buahan, dan
daun-daunan. Sampah anorganik ini tidak
dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable) contoh: kertas, plastik, gelas atau kaca, kain,
kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit.
Penyebab
lainnya juga berasal dari limbah industri. Industri membuang berbagai macam
polutan ke dalam air antara lain: logam berat, toksin,minyak, nutrien, dan
padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan
oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Untuk
mengetahui tingkat pencemaran air dapat dilihat melalui besarnya kandungan O2 yang terlarut. Ada dua cara yang
digunakan untuk menentukan kadar oksigen dalam
air, secara kimia dengan COD (Chemical
Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical
Oxygen Demand)secara biologi. Makin besar harga BODsemakin tinggi pula tingkat pencemarannya. (sentra-edukasi,
2010).
Air limbah tersebut memiliki harga BOD yang tingi, sehingga dapat diketahui bahwa air tersebut telah
tercemar limbah berat.Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah
tangga) sumber atau penyebab pencemaran air juga disebabkan oleh limbah
pertanian dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah pertambangan. Jika air disekitar lingkungan
masyarakat tercemar, dapat mengakibatkan:
1. kekurangan
sumberdaya air
2. menjadi
sumber penyakit
3. terganggunya
lingkungan hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati
Limbah yang terus-menerus meningkat,
akan mengakibatkan air semakin tercemar dan akan sulit bagi masyarakat untuk
mendapatkan air bersih karena air yang tercemar akan meresap ke dalam tanah.
Air tanah tersebut merupakan sumber dari air sumur di rumah masyarakat, dan
apabila masyarakat mengkonsumsi air tersebut akan mengakibatkan penyakit. Air
yang tercemar tidak hanya masuk dalam tanah, tetapi juga mengalir pada sungai
bahkan laut dan mengakibatkan terganggunya lingkungan hidup, ekosistem, dan
keanekaragaman hayati.
Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan mulai dari
pengenalan dan pengertian yang baik oleh perilaku masyarakat.Menurut
Prawirohartono (2000) “perubahan perilaku masyarakat secara alami, ekosistem
air dapat melakukan ‘rehabilitasi’ apabila terjadi pencemaran terhadap badan
air”.Kemampuan ini ada batasnya.Oleh karena itu, sehendaknya ada upaya untuk
pencegahan dan penanggulangan pencemaran air.Untuk mengatasi pencemaran air
dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengan tidak membuang sampah dan
limbah industri ke sungai.Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan sembarang
tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-peraturan yang
diterapkan di lingkungan masing-masing secara konsekuen.Sampah-sampah hendaknya
dibuang pada tempat yang telah ditentukan.Masyarakat di sekitar sungai
hendaknya mengetahui pemanfaatan sungai agar sungai tidak lagi dipergunakan
sebagai tempat pembuangan sampah dan tempat mandi-cuci-kakus (MCK).Peraturan
pembuangan limbah industri hendaknya dipantau pelaksanaannya dan pelanggarnya
dijatuhi hukuman.
Banyak tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat sebagai
cara penanggulangan pencemaran air.
1. Tidak membuang sampah atau limbah
cair ke sungai, danau, laut dan lain sebagainya.
2. Tidak menggunakan sungai atau danau
untuk tempat mencuci truk, mobil, dan sepeda
motor
3.
Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan
ternak dan sebagai tempat kakus
4. Tidak minum air dari sungai, danau,
atau sumur, tanpa dimasak dahulu
5. Sadar akan kelangsungan ketersediaan
air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak
tercemar.
6. Mengurangi intensitas limbah rumah
tangga.
Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan atau
dialirkan ke sungai, sehendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan,
kemudian diolah. Apabila terpaksa harus dibuang ke sungai supaya tidak terjadi pencemaran air. Pembuatan sanitasi
yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar dan
akan lebih baik lagi, jika limbah yang telah diolah dapat dipergunakan kembali
untuk kepentingan industri lainnya.
Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini, terdapat
beberapa cara penanggulangannya. Menurut
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat (2001)di
antaranya sebagai berikut.
1. Program Pengendalian Pencemaran dan
Pengrusakan Lingkungan
2.
Mengurangi
beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
3.
Mengurangi
beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
4.
Mengawasi
pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
5.
Mengembangkan
produksi yang lebih bersih (cleaner
production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).
6.
Program
Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup
7.
Mengoptimalkan
pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
8.
Menanggulangi
kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
9.
Meningkatkan
konservasi air bawah tanah.
10.
Rehabilitasi
dan konservasi keanekaragaman hayati.
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan
penanaman pohon.Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air
dalam jumlah banyak.Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon
secara massal.Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.
Sumber:
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar