Rabu, 23 Oktober 2019

Pencemaran Partikulat


PENCEMARAN PARTIKULAT


Partikulat - dikenal juga sebagai partikel halus, dan jelaga - merupakan subdivisi kecil dari material padat tersuspensi dalam gas atau cair. Partikulat adalah bentuk polusi udara. Partikel udara lebih kecil dari 10 sampai partikulat mikrometer dihitung. Partikulat terdiri dari partikel komposisi ukuran, asal dan kimia yang berbeda. Asal partikulat dapat merupakan buatan manusia atau alam. Polusi udara dan polusi air dapat mengambil bentuk partikel padat atau larutan. Partikel merupakan partikulat-partikulat kecil dan padatan droplen cairan. Partikulat adalah pencemar udara yang dapat berada bersama-sama bahan atau bentuk pencermaran lain, macam-macam partikulat:
a.       Aerosol: tersebarnya partikel halus zat padat atu cairan dalam gas maupun udara.
b.      Kabut (Fog): aerosol yang berupa butiran air yang berada diudara.
c.       Asap (Smoke): campuran antara butir padat dan cairan yang terhembus melayang diudara.
d.      Debu (Dust): berupa aerosol yang melayang diudara karena adanya hembusan angin.
e.       Fume: aerosol yang berasal dari kondensasi uap logam.
f.       Smoge: campuran dari smoke dan fog.
Beberapa partikulat dalam berbagai bentuk dapat melayang diudara.
No
Komponen Bentuk

1.
Karbon

2.
Besi
Fe2O3, Fe3O4
3.
Magnesium
MgO
4.
Kalsium
CaO
5.
Alumunium
Al2O3
6.
Sulfur
SO2
7.
Titanium
TiO2
8.
Karbonat
CO3-
9.
Silikon
SiO2
10.
Fosfor
P2O5
11.
Kalium
K2O
12.
Natrium
Na2O
13.
Lain-lain

           
            Sifat kimia masing-masing partikulat berbeda-beda, akan tetapi secara fisik ukuran partikulat berkisar antara 0.0002-50 mikron. Pada kisaran tersebut partikulat umumnya dalam bentuk tersuspensi diudara antara beberapa detik sampai beberapa bulan. Umur partikulat tersebut dipengaruhi oleh kecepatan pengendapan yang ditentukan dari ukuran dan densitas partikulat serta aliran (turbulensi) udara. Secara umum kenaikan diameter akan meningkatakn kecepatan pengendapan, dari hasil studi (Stoker dan Seager, 1972) menunjukan bahwa kenaikan diameter sebanyak 10.000 akan menyebabkan kecepatan pengendapan sebesar 6juta kalinya.


            Partikulat yang berukuran 2 – 40 mikron (tergantung densitasnya) tidak bertahan terus di udara dan akan segera mengendap. Partikulat yang tersuspensi secara permanen bertahan terus di udara juga mempunyai kecepatan pengendapan, tetapi partikulat- partikulat tersebut tetap di udara karena gerakan udara. Sifat partikulat lainnya yang penting adalah kemampuannya sebagai tempat absorbsi (sorbsi secara fisik) atau kimisorbi (sorbsi disertai dengan interaksi limia). Sifat ini merupakan fungsi dari luas permukaan. Jika molekuk terosorbsi tersebut larut didalam partikulat, maka keadaanya disebut absorbsi. Jenis sorbsi tersebut sangat menentukan tingkat bahaya dari partikulat.
Sifat partikulat lainnya adalah sifat optiknya. Partikulat yang mempunyai diameter kurang dari 0.1 mikron berukuran sedemikian kecilnya dibandingkan dengan panjang gelombang sinar sehingga partikulat-partikulat tersebut mempengeruhi sinar seperti halnya molekul-molekul dan menyebabkan refraksi.
Partikulat yang lebih besar dai 1mikron ukurannya jauh lebih besar dari panjang gelombang sinar tampak dan merupakan objek makroskopik yang menyebarkan sinar sesuai dengan penampang melintang partikulat tersebut. Sifat optik ini penting dalam menentukan pengaruh partikulat atmosfer terhadap radiasi dan visibilitas solar energi. Berbagai proses alami mengakibatkan penyebaran partikulat bertambah diatmosfer, misalnya, letusan vulkano dan hembusan debu serta tanah oleh angin . aktivitas manusia juga berperan dalam penyebaran partikulat, misalnya dalam bentuk parikulat-partikualt debu dan asbes dari bahan bangunan, abu terbang dari proses peleburan baja, dan asap dari proses pembakaran tidak sempurna, terutama dari batu arang. Sumber yang utama dari patikulat adalah dari bahan bakar kendaraan dan diikuti oleh proses-proses industri.
Terdapat hubungan antara ukuran partikulat polutan dangan sumbernya. Partikulat yang berdiameter lebih besar dari 10 mikron dihasilkan dari proses-proses mekanis seperti erosi angin, penghancuran dan penyemprotan,dan pelindasan benda-benda oleh kendaraan atau pejalan kaki. Partikulat yang ukuran diameternya 1-10 mikron biasanya termasuk tanah, debu, dan produk-produk pembakaran dari industri lokal dan pada tempat-tempat tertentu juga terdapat garam laut.
Pertikulat yang berukuran antara 0.1-1 mikron terutama merupakan produk-produk pembakaran dan aerosol fotokimia. Partikulat yang mempunyai diameter kurang dari 0.1 mikron belum didentifikasi secara kimia, tetapi juga berasal dari sumber-sumber pembakaran. Untuk menyatakan konsentrasi partikulat adalah mikro gram per m3 (µg/m3). Untuk mengubah dari µg/m3 menjadi ppm dengan dasar volume, diperlukan data mengenai berat molekul partikulat tersebut. Karena komposisi partikulat bervariasi, maka sulit untuk menentukan berat molekulnya.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powe Point Efek Pencemaran Partikulat