PENCEMARAN PARTIKULAT
Partikulat - dikenal juga sebagai partikel halus, dan
jelaga - merupakan subdivisi kecil dari material padat tersuspensi dalam gas
atau cair. Partikulat adalah bentuk polusi udara. Partikel udara lebih kecil
dari 10 sampai partikulat mikrometer dihitung. Partikulat terdiri dari partikel
komposisi ukuran, asal dan kimia yang berbeda. Asal partikulat dapat merupakan
buatan manusia atau alam. Polusi udara dan polusi air dapat mengambil bentuk
partikel padat atau larutan. Partikel merupakan
partikulat-partikulat kecil dan padatan droplen cairan. Partikulat adalah
pencemar udara yang dapat berada bersama-sama bahan atau bentuk pencermaran
lain, macam-macam partikulat:
a.
Aerosol: tersebarnya partikel halus zat
padat atu cairan dalam gas maupun udara.
b.
Kabut (Fog): aerosol yang berupa butiran
air yang berada diudara.
c.
Asap (Smoke): campuran antara butir
padat dan cairan yang terhembus melayang diudara.
d.
Debu (Dust): berupa aerosol yang
melayang diudara karena adanya hembusan angin.
e.
Fume: aerosol yang berasal dari
kondensasi uap logam.
f.
Smoge: campuran dari smoke dan fog.
Beberapa
partikulat dalam berbagai bentuk dapat melayang diudara.
No
|
Komponen Bentuk
|
|
1.
|
Karbon
|
|
2.
|
Besi
|
Fe2O3, Fe3O4
|
3.
|
Magnesium
|
MgO
|
4.
|
Kalsium
|
CaO
|
5.
|
Alumunium
|
Al2O3
|
6.
|
Sulfur
|
SO2
|
7.
|
Titanium
|
TiO2
|
8.
|
Karbonat
|
CO3-
|
9.
|
Silikon
|
SiO2
|
10.
|
Fosfor
|
P2O5
|
11.
|
Kalium
|
K2O
|
12.
|
Natrium
|
Na2O
|
13.
|
Lain-lain
|
Sifat
kimia masing-masing partikulat berbeda-beda, akan tetapi secara fisik ukuran
partikulat berkisar antara 0.0002-50 mikron. Pada kisaran tersebut partikulat
umumnya dalam bentuk tersuspensi diudara antara beberapa detik sampai beberapa
bulan. Umur partikulat tersebut dipengaruhi oleh kecepatan pengendapan yang
ditentukan dari ukuran dan densitas partikulat serta aliran (turbulensi) udara. Secara umum kenaikan diameter akan
meningkatakn kecepatan pengendapan, dari hasil studi (Stoker dan Seager, 1972)
menunjukan bahwa kenaikan diameter sebanyak 10.000 akan menyebabkan kecepatan
pengendapan sebesar 6juta kalinya.
Partikulat
yang
berukuran 2 – 40 mikron (tergantung densitasnya) tidak bertahan terus di udara
dan akan segera mengendap. Partikulat yang tersuspensi secara permanen bertahan
terus di udara juga mempunyai kecepatan pengendapan, tetapi partikulat-
partikulat tersebut tetap di udara karena gerakan udara. Sifat
partikulat lainnya yang penting adalah kemampuannya sebagai tempat absorbsi
(sorbsi secara fisik) atau kimisorbi (sorbsi disertai dengan interaksi limia).
Sifat ini merupakan fungsi dari luas permukaan. Jika molekuk terosorbsi
tersebut larut didalam partikulat, maka keadaanya disebut absorbsi. Jenis
sorbsi tersebut sangat menentukan tingkat bahaya dari partikulat.
Sifat
partikulat lainnya adalah sifat optiknya. Partikulat yang mempunyai diameter
kurang dari 0.1 mikron berukuran sedemikian kecilnya dibandingkan dengan
panjang gelombang sinar sehingga partikulat-partikulat tersebut mempengeruhi
sinar seperti halnya molekul-molekul dan menyebabkan refraksi.
Partikulat
yang lebih besar dai 1mikron ukurannya jauh lebih besar dari panjang gelombang
sinar tampak dan merupakan objek makroskopik yang menyebarkan sinar sesuai
dengan penampang melintang partikulat tersebut. Sifat optik ini penting dalam
menentukan pengaruh partikulat atmosfer terhadap radiasi dan visibilitas solar
energi. Berbagai
proses alami mengakibatkan penyebaran partikulat bertambah diatmosfer,
misalnya, letusan vulkano dan hembusan debu serta tanah oleh angin . aktivitas
manusia juga berperan dalam penyebaran partikulat, misalnya dalam bentuk
parikulat-partikualt debu dan asbes dari bahan bangunan, abu terbang dari
proses peleburan baja, dan asap dari proses pembakaran tidak sempurna, terutama
dari batu arang. Sumber yang utama dari patikulat adalah dari bahan bakar
kendaraan dan diikuti oleh proses-proses industri.
Terdapat
hubungan antara ukuran partikulat polutan dangan sumbernya. Partikulat yang
berdiameter lebih besar dari 10 mikron dihasilkan dari proses-proses mekanis
seperti erosi angin, penghancuran dan penyemprotan,dan pelindasan benda-benda
oleh kendaraan atau pejalan kaki. Partikulat yang ukuran diameternya 1-10
mikron biasanya termasuk tanah, debu, dan produk-produk pembakaran dari
industri lokal dan pada tempat-tempat tertentu juga terdapat garam laut.
Pertikulat
yang berukuran antara 0.1-1 mikron terutama merupakan produk-produk pembakaran
dan aerosol fotokimia. Partikulat yang mempunyai diameter kurang dari 0.1
mikron belum didentifikasi secara kimia, tetapi juga berasal dari sumber-sumber
pembakaran. Untuk menyatakan konsentrasi partikulat adalah mikro gram per m3
(µg/m3). Untuk mengubah dari µg/m3 menjadi
ppm dengan dasar volume, diperlukan data mengenai berat molekul partikulat
tersebut. Karena komposisi partikulat bervariasi, maka sulit untuk menentukan
berat molekulnya.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar