Rabu, 23 Oktober 2019

Dampak Pencemaran Udara


DAMPAK PENCEMARAN UDARA


Sebelumnya telah dibahas bahwa, pencemaran udara dapat didefinisikan sebagai perusakan udara sehingga kualitas udara menjadi semakin menurun. Terdapat banyak kegiatan ataupun hal-hal dalam kehidupan sehari-hari yang kita lakukan yang bisa menjadi penyebab pencemaran udara, yaitu:
1.      Lalu lintas
Secara teori dalam minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar tersebut kendaraan mengandung senyawa hidrokarbon yang kemudian dibakar menghasilkan senyawa karbondioksida dan air. Namun pada kenyataannya mesin tidak dapat membakar hidrokarbon hingga bersih sehingga kenalpot kendaraan mengeluarkan zat-zat berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara lebih parah. Hasil pembakaran tidak sempurna tersebut menghasilkan senyawa Carbon monoksida (CO) yang merupakan gas beracun, Nitrogen oksida dan senyawa nergy nergye (VOC).  Zat – zat tersebut merupakan penyebab pencemaran udara yang berbahaya sehingga udara menjadi berkabut coklat, biru atau hitam dan membentuk ozon. Ozon ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menganggu pernafasan yang serius dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai penyakit yang lebih akut.
2.      Pembangkit listrik
Sebagian pembangkit listrik konvesional masih menggunakan bahan batu bara, gas dan minyak untuk menghasilkan nergy listrik. Seperti pada kendaraan bermesin dalam prakteknya proses pembakaran pada pembangkit listrik terjadi secara tidak sempurna sehingga menghasilkan gas berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara. Gas berbahaya tersebut adalah Sulfur dioksida, Nitrogen oksida, Carbon dioksida dan partikulat. Senyawa – senyawa tersebut juga sangat berperan dalam terjadinya pemanasan global.
1.      Letusan gunung berapi
Letusan gunung merapi dapat menyebabkan pencemaran udara dikarenakan saat melets maka gunung merapi akan mengeluarkan dan menyebarkan abu-abu vulkanik ke udara. Dalam abu vulkanik tersebut diketahui mengandung logam seperti timah, tembaga, seng, krom besi dan silika. Gas dan abu vulkanik akibat letusan gunung tersebut selain menganggu aktifitas sehari – hari juga dapat menganggu kesehatan pernafasan kita.
2.      Industri atau pabrik
Cerobong – cerobong asap pabrik berdiri kokoh mengepulkan asap sisa pembakaran setiap harinya. Beberapa industri menghasilkan polutan yang sangat berbahaya, diantaranya adalah industi pembuatan plastik, semen, alumunium, baja dan industri kimia sejenisnya. Karbon monoksida, Hidokarbon dan senyawa organik merupakan polutan yang biasa dihasilkan oleh pabrik yang akan mempercepat proses terjadinya efek rumah kaca.
5. Pertanian
Di zaman sekarang ini agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sehat perlu diberikan pupuk dan obat anti hama seperti insektisida dan pestisida. Akan tetapi penggunaan bahan-bahan tersebut memiliki dampak yang tak baik bagi lingkungan. Pada insektisida, pestisida dan pupuk pertanian di dalamnya mengandung amonia atau NH3 yang sangat berbahaya bagi atmosfer. Dan tidak hanya menimbulkan pencemaran udara saja amonia tersebut juga dapat menyebabkan polusi air. Amonia ini memiliki pengaruh tidak baik baik bagi kesehatan, salah satu penyakit yang ditimbulkan karena amonia adalah bronkitis.
6. Kegiatan pertambangan
Pertambangan merupakan kegiatan mengambil mineral dalam bumi dalam jumlah besar serta menggunakan peralatan besar. Tak jarang karena proses pertambangan mengeluarkan bahan kimia dan debu yang kemudian menyebabkan pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut dapat menganggu kesehatan para pekerja tambang dan warga sekitar area pertambangan.
7. Aktifitas rumah tangga
Terdapat beberapa kegiatan rumah tangga yang dapat menyebabkan polusi udara. Kegiatan rumah tangga pertama yang dapat menyebabkan polusi udara adalah pembakaran sampah atau proses memasak yang masih menggunakan kayu bakar. Kegiatan rumah tangga kedua yang dapat menyebabkan pencemaran udara proses pengecatan rumah atau alat rumah tangga lainnya. Kandungan zat kimia pada cat mengeluarkan bau yang menyengat serta dapat menganggu kesehatan. Selain itu, penggunaan AC dan kulkas yang mengemisikan gas CFC akan terakumulasi di udara dan menyebabkan pencemaran udara yang dapat berdampak terhadap kerusakan lingkungan lainnya, seperti pemanasan global.
8. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan merupakan fenomena alam yang dapat terjadi karena faktor kesengajaan maupun tidak disengaja. Kebakaran hutan yang terjadi secara tidak sengaja  biasa terjadi  karena kekeringan pada musim kemarau panjang. Sedangkan kebakaran hutan yang disengaja biasanya dilakukan oleh peladang berpindah maupun perusahaan agroindustri yang bertujuan untuk membuka lahan namun tak mau mengeluarkan banyak dana dan tenaga. Dampak penebangan hutan secara liar dan kebakaran hutan yang tidak terkendali adalah polusi udara yang dapat menganggu aktifitas sehari – hari dan juga berbahaya bagi kesehatan pernafasan. Tidak jarang polusi udara menyebar ke daerah – daerah tetangga bahkan hingga negara – negara tetangga.
9. Timbunan sampah
Sebagian besar penduduk perkotaan membuang sampah rumah tangga mereka ke tempat pembuangan akhir atau TPA. Sampah yang mengunung di tak jarang TPA membuat daerah sekitarnya menjadi tidak nyaman karena pencemaran udara yang ditimbulkannya. Sampah-sampah organik akan membusuk dan menghasilkan bau tidak sedap karena gas metana.
10. Banyaknya illegal logging atau penebangan liar
Penebangan liar di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat dan menjadi perhatian dunia. Hal ini seharusnya menjadi perhatian lebih bagi pemerintah, dampak akibat hutan gundul tersebut menghasilkan banyak lahan-lahan kritis yang rawan terhadap kebakaran karena tumpukan ranting maupun daun kering sisa penebangan liar yang tidak terurus. Selain itu penebangan liar juga menyebabkan jumlah tanaman berkurang banyak sehingga resapan polutan pun berkurang.
            Pencemaran udara yang terjadi dapat menimbulkan berbagai dampak negatif di berbagai aspek, yaitu sebagai berikut:
1. Menganggu kesehatan
Substansi pencemar atau polutan yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh kita melalui sistem pernafasan. Menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO, pencemaran udara merupakan salah satu pembunuh terbesar di dunia. Pernahkah anda batuk ketika menghirup udara yang kotor dan berdebu? Jika pernah itu merupakan bentuk pertahanan tubuh anda dalam membuang kuman atau virus yang masuk dalam tubuh melalui udara kotor yang anda hirup.
2. Terjadinya Hujam Asam
Pencemaran udara dalam jangka panjang dapat menimbulkan hujan asam, yaitu ketika dalam air hujan mengandung tingkat keasaman atau pH dibawah 5,5. Proses terjadinya hujan asam ini bisa terjadi ketika belerang atau sulfur dan nitrogen bereaksi dengan oksigen diudara sehingga menghasilkan nitrogen dioksida dan nitrogen dioksida yang kemudian bereaksi lagi dengan uap air dan membentuk asam nitrat dan asam sulfat. Asam nitrat dan asam sulfat tersebut selanjutnya berkondensasi membentuk awan yang akan menjadi hujan asam.
Hujan asam akan memberikan banyak efek negatif bagi kehidupan kita. Efek negatif hujan asam tersebut adalah merusak sarana prasarana atau infrastruktur di bumi seperti menyebabkan korosi bangunan, merusak ekosistem perairan seperti menyebabkan ikan – ikan mati, menyebabkan tumbuhan layu, kering dan mati, dan yang terakhir adalah menganggu pernafasan manusia.
3. Pemanasan Global
Pemanasan global atau global warming adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer baik di udara, laut maupun di daratan bumi.  Penyebab pemanasan global ini dapat terjadi karena pada dasarnya permukaan bumi akan menyerap panas dari sinar matahari dan memantulkan sebagian panas tersebut ke luar angkasa. Namun karena polusi udara yang tidak terkendali menyebabkan panas yang seharusnya dipantulkan ke luar angkasa tapi justru terperangkap oleh gas-gas karbon dioksida, metana, sulfur dioksida dan gas rumah kaca lainnya.
Radiasi sinar matahari yang terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi tersebut menyebabkan lapisan ozon semakin menipis dan bumi semakin lama semakin panas. Meningkatnya suhu global berdampak pada terjadinya perubahan iklim yang semakin ekstrim, mencairnya es di kutub, meningkatnya level permukaan air laut, habisnya gletser sebagai sumber air bersih, gelombang panas yang semakin meningkat serta berpengaruh terhadap hasil pertanian.
4. Mengganggu Pertumbuhan Tanaman
Meskipun tanaman mampu mengurangi polusi udara namun kesehatan tanaman juga bisa terganggu karena polusi udara, jadi keduanya saling mempengaruhi. Tanaman yang tumbuh di daerah dengan cemaran lingkungan tinggi akan mudah terkena penyakit. Beberapa penyakit yang mudah menyerang tanaman pada daerah berpolusi adalah klorosis, nekrosis dan bintik hitam.
Perlu kesadaran dari diri sendiri untuk memulai mengurangi meningkatnya pencemaran yang terjadi di udara. Kelangsungan organisme dapat terancam jika kita tidak bertindak untuk mengakhiri pencemaran yang telah terjadi. Adapun upaya – upaya yang dapat dilakukan ialah sebagai berikut:
1. Mencari alternatif sebagai sumber energi
Penggunaan bahan bakar fosil yang semakin meningkat harus segera beralih ke sumber energi lain. Hal ini dikarenakan penggunaan bahan bakar fosil semakin menipis dan menghasilkan senyawa yang mencemari udara. Penelitian – penelitian mengenai energi lain untuk menggantikan bahan bakar fosil kini telah ditemukan, seperti bioetanol yaitu yang dihasilkan dari minyak tumbuh tumbuhan, lalu tenaga surya, dan lain sebagainya. Kini diperlukan pabrik besar agar dapat memproduksi alternatif energi tersebut agar dapat mencukupi kebutuhan manusia dan alam.
2. Mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak
Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor kini menjadi salah satu penyebab meningkatnya polusi di wilayah padat penduduk. pasalnya penggunaan kendaraan bermotor ini menggunakan bahan bakar minyak yang menghasilkan senyawa polutan. dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dapat menurunkan angka polusi udara. selain itu, mesin – mesin kendaraan bermotor yang sudah tua layaknya jangan digunakan lagi karena akan menghasilkan pembakaran yang tidak sempurna yang menghasilkan polutan lebih berbahaya. oleh karena itu perlu diadakan uji emisi bagi kendaraan bermotor untuk menyortir kendaraan yang lulus emisi saja yang boleh digunakan.
3. Mengurangi penggunaan mesin pendingin
Telah diuraikan di atas bahwa mesin – mesin pendingin menggunakan senyawa CFC yang menyebabkan kerusakan ozon. Gunakan pendingin seperlunya saja, dan setelah itu matikan adalah salah satu upaya untuk menghemat dan mengurangi pencemaran yang terjadi.
4. Memanfaatkan kotoran sebagai bahan bakar alami
Kotoran ternak yang mengandung gas methan dapat menyebabkan pemanasan global. Dengan pemanfaatan gas methana yang ada di dalam kotoran tersebut menjadi sumber bahan bakar rumah tangga cukup mengurangi angka polusi di udara.
5. Mengurangi Limbah Industri
Cara ini hanya dapat di lakukan dengan kerja sama, terutama pada bidang pemerintahan yang mengatur tentang industri dan kelayakannya. Perlu dilakukan pengelolaan limbah udara yang dihasilkan agar gas yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara berkurang. Semakin banyak pabrik yang sadar akan hal ini, maka semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan udara bersih.
6. Tidak Merokok
Cara terakhir ini adalah cara yang dapat kita lakukan dari diri kita sendiri, selain mendapatkan hidup yang sehat, tidak merokok juga mengurangi akumulasi zat berbahaya yang dapat menyebabkan terjadinya penemaran udara.


Sumber :
https://www.academia.edu/30048193/Makalah_Pencemaran_Udara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powe Point Efek Pencemaran Partikulat