PENCAHAYAAN
Assalamualaikum wr.wb
Terang itu indah.... karenanya kali ini admin memposting
tentang Pencahayaan.
Selamat membaca readers
niiimmmm
Pencahayaan didefinisikan sebagai jumlah cahaya yang
jatuh pada sebuah bidang permukaan. Tingkat pencahayaan pada suatu ruangan
didefinisikan sebagai tingkat pencahayaan rata – rata pada bidang kerja, dengan
bidang kerja yang dimaksud adalah sebuah bidang horisontal imajiner yang terletak
setinggi 0,75 meter di atas lantai pada seluruh ruangan. Pencahayaan memiliki
satuan lux (lm/m²), dimana lm adalah lumens dan m² adalah satuan dari luas
permukaan. Pencahayaan dapat mempengaruhi keadaan lingkungan sekitar.
Pencahayaan yang baik menyebabkan manusia dapat melihat objek – objek yang
dikerjakannya dengan jelas.
Menurut Prabu (2009), menyebutkan bahwa ada 5 sistem
pencahayaan di ruangan, yaitu :
1. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)
Pada
sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu
diterangi. Sistim ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi
ada kelemahannya, karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang
mengganggu, baik karena penyinaran langsung, maupun karena pantulan cahaya.
Untuk efek yang optimal, disarankan langi-langit, dinding, serta benda yang ada
didalam ruangan perlu diberi warna cerah, agar tampak menyegarkan.
2. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)
Pada
sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu diterangi,
sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dengan sistem ini
kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui bahwa
langit-langit dan dinding yang diplester putih memiliki efisiensi pemantulan
90%, sedangkan apabila dicat putih effisien pemantulan antara 5-90%.
3. Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)
Pada
sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu disinari,
sedangka sisanya dipantulka ke langit-langit dan dinding. Pencahayaan sistem
ini termasuk sistem direct-indirect yakni memancarkan setengah cahaya ke bawah
dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih
ditemui.
4. Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect
lighting)
Pada
sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas,
sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil yang optimal
disarankan langit-langit perlu diberikan perhatian, serta dirawat dengan baik.
Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada, serta kesilauan dapat
dikurangi.
5. Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting)
Pada
sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas,
kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Seluruh langit-langit
dapat menjadi sumber cahaya, sehingga perlu diberikan perhatian dan
pemeliharaan yang baik. Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan
dan kesilauan, sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang
jatuh pada permukaan kerja. Sumber pencahayaan dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Sumber pencahayaan alami adalah sumber dari
pencahayaan yamg didapat dari sinar alami pada waktu siang hari untuk keadaan
selama 12 jam dalam sehari, untuk mendapatkan cahaya matahari harus
memperhatikan letak jendela dan lebar jendela. Luas jendela untuk pencahayaan
alami sekitar 20% luas lantai ruangan. Pencahayaan alami dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain : musim, waktu, jam, jauh dekatnya gedung yang
bersebelahan, dan luas jalan masuk pencahayaan alami.
2. Sumber pencahayaan buatan adalah sumber pencahayaan
yang berasal dari lampu buatan seperti listrik, gas, atau minyak. Pencahayaan
buatan dari suatu tempat kerja bertujuan menunjang dan melengkapi pencahayaan
alami, juga dimaksudkan agar suatu ruangan kerja tercipta suasana yang
menyenangkan dan terasa nyaman untuk mata kita. Untuk itu dalam pemilihan atau
pengadaan lampu perlu di perhatikan tentang efek dari pencahayaan buatan
terhadap obyek yang di amati, tugas visual tertentu memerlukan pencahayaan
buatan yang lebih baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas pencahayaan
di ruang kerja menurut Soeripto (2008) yaitu:
1. Kontras
Sifat
terlihat dengan memberi cahaya dari lampu.Sebagai contoh, tinta tulis yang
berwarna hitam memantulkan sedikitcahaya atau sama sekali tidak memantulkan
cahaya, sementara kertassurat yang dapat ditulisi memantulkan hampir seluruh
cahaya yang jatuh padanya. Oleh karena adanya kontras (perbedaan) yang
tinggi,maka sifat dapat dilihat pada tempat kerja menjadi baik, dan
membacadapat dilakukan dengan mudah.
2. Arah dan distribusi cahaya
Ditinjau
dari cara distribusinya, kita memiliki 6 macamsistem sumber cahaya buatan
(lampu) sebagai berikut :
1) Langsung : 90% cahaya menuju ke bawah.
2) Semi langsung : 60%-90% cahaya menuju ke bawah,sedang
komponen cahaya yang lain menuju ke atas.
3) General diffuse : 40%-60% cahaya menuju ke
bawah,sedang komponen yang lain menuju ke arah horizontal.
4) Langsung-tidak langsung : 40%-60% cahaya menuju ke
atas dankomponen yang lain menuju ke bawah.
5) Semi tidak langsung :10%-40% cahaya menuju ke
bawah,dan komponen yang lain menuju ke atas.
6) Tidak langsung : kurang dari 10% cahaya menuju
kebawah.
3. Kesilauan
Kesilauan
didefinisikan sebagai reaksi Psycho-Physiologi daritenaga kerja terhadap
besarnya pencahayaan lampu (sumber cahaya) yang terlalu terang. Kita mengenal 3
macam kesilauan yaitu:
1) Kesilauan langsung (direct-glare) ialah kesilauan yang
diakibatkanoleh besarnya pencahayaan atau terlalu terangnya lampu
(sumbercahaya) yang utama pada lapangan pandang, lampu sumber cahaya yang utama
ini adalah lampu biasa yang digunakan untuk pencahayaan seluruh ruangan.
2) Kesilauan tidak langsung (indirect-glare) ialah
kesilauan yangdiakibatkan oleh besarnya pencahayaan atau terlalu terangnya
lampu(sumber cahaya) yang berasal dari lampu sumber yang kedua,yakni permukaan
yang dapat memantulkan cahaya, misalnya kaca,meja, atap dan dinding yang
mengkilat dan lain-lain.
3) Kesilauan oleh kontras (contrast-glare) ialah
kesilauan yangdiakibatkan oleh terlalu besarnya perbandingan atau perbedaan
daripencahayaan di tempat kerja (visual task) dengan lingkungan
kerja(pencahayaan seluruh ruangan).
Penerangan yang tidak didesain dengan baik akan
menimbulkan gangguan atau kelelahan penglihatan selama kerja. Pengaruh dan
penerangan yang kurang memenuhi syarat akan mengakibatkan (Suhadri, 2008) :
1) Kelelahan mata sehingga berkurangnya daya dan
effisiensi kerja.
2) Kelelahan mental.
3) Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di
sekitar mata.
4) Kerusakan indra mata dan lain-lain.
Sumber:
Maafkan admin readers, admin lupa sumber postingan ini dari mana, hiks.
Tapi ini bersumber dari sumber kok, sumbernya tulisan orang lain, pyurrr bukan bersumber dari admin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar