KEBISINGAN
Assalamualaikum wr.wb
Pada postingan kali ini kita akan membahas tentang kebisingan.
What is kebisingan ?
Kebisingan issss ......
Selamat membaca dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Jangan lupa kunjungi sumbernya langsung ya, love ya.
Polusi suara atau pencemaran suara adalah
gangguan pada lingkungan yang diakibatkan
oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan
ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan suara-suara
bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak
menyenangkan. Penilaian terhadap suara yang muncul
sebagai polusi atau tidak merupakan sesuatu yang subjektif. Kerusakan
yang diakibatkan pencemaran suara bersifat setempat, tidak seperti polusi
udara maupun polusi air. Jenis polutan suara biasa dikenal dengan
kebisingan.
Apakah kebisingan itu ????
Kebisingan pada lingkungan dapat
bersumber dari suara kenderaan bermotor, suara mesin-mesin industri dan
sebagainya. Keputasan Menteri Negara lingkungan hidup
No.32Kep-48/MENLH/11/1996, tentang baku tingkat Kebisingan menyebutkan: “
kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam
tingkat dan waktu tertuntu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
manusia dan kenyamanan lingkungan” Berikut ini definisi kebisingan menurut para
ahli:
Menurut Doelle (1993): “suara atau
bunyi secara fisis merupakan penyimpangan tekanan, pergeseran partikel dalam
medium elastis seperti misalnya udara. Secara fisiologis merupakan sensasi yang
timbul sebagai akibat propagasi energi getaran dari suatu sumber getar yang
sampai ke gendang telinga.” Menurut
Patrick (1977): “kebisingan dapat pula diartikan sebagai bentuk suara yang
tidak sesuai dengan tempat dan waktunya.”Menurut Prabu, Putra (2009) bising
adalah suara yang mengganggu. Menurut Ikron I Made Djaja, Ririn A.W, (2005) bising adalah
bunyi yang tidak dikehendaki yang dapat mengganggu dan atau membahayakan
kesehatan.
Dari pengertian diatas terlihat
bahwa kebisingan terjadi bila ada bunyi dilingkungan. Terdaat 2 hal yang
mempengaruhi kualitas bunyi yaitu frekuensi dan intensitas. Dalam hal ini,
frekuensi merupakan jumlah getaran yang sampai ditelingasetiap detiknya.
Sedangkan intensitas merupakan besranya arus energi yng diterima oleh telinga
manusia. Kebisingan dan sumber bunyi memiliki sifat
sebagai berikut,
a.
Sifat
Kebisingan
Sifat dari kebisingan antara lain
(Goembira, Fadjar, Vera S Bachtiar, 2003):Kadarnya berbeda;Jumlah tingkat
bising bertambah, maka gangguan akan bertambah pula;Bising perlu dikendalikan
karena sifatnya mengganggu.
b. Sumber Bunyi
Bunyi yang menimbulkan kebisingan
disebabkan oleh sumber suara yang bergetar. Getaran sumber suara ini mengganggu
keseimbangan molekul udara sekitarnya sehingga molekul-molekul udara ikut
bergetar. Getaran sumber ini menyebabkan terjadinya gelombang rambatan energi
mekanis dalam medium udara menurut pola ramatan longitudinal. Rambatan
gelombang diudara ini dikenal sebagai suara atau bunyi sedangkan dengan konteks
ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan.
Jika dilihat di sekitar kita sumber
bising sangatlah banyak. Sumber bising ialah sumber bunyi yang kehadirannya
dianggap mengganggu pendengaran baik dari sumber bergerak maupun tidak
bergerak. Umumnya sumber kebisingan dapat berasal dari kegiatan industri,
perdagangan, pembangunan, alat pembangkit tenaga, alat pengangkut dan kegiatan
rumah tangga. Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi 3
macam, yaitu:
1. Mesin merupakan kebisingan yang
berasal dari mesin.
2.
Vibrasi,
Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang ditimbulkan akibat
gesekan, benturan atau ketidak seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada
roda gigi, roda gila, batang torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.
3.
Pergerakan
Udara, Gas dan Cairan Kebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas,
dan cairan dalam kegiatan proses kerja industri misalnya pada pipa penyalur
cairan gas, outlet pipa, gas buang, jet, flare boom, dan lain-lain
Perbedaan frekuensi dan intensitas menyebabkan adanya
jenis-jenis kebisingan yang memiliki karakteristik yang berbeda. Jenis-jenis
kebisingan dapat dibedakan menjadi 4 bagian yaitu:
1. Bising yang
kontinyu
Bising dimana fluktuasi dari
intensitasnya tidak lebih dari 6 dB dan tidak putus-putus. Bising kontinyu
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1)
Wide Spectrum adalah
bising dengan spektrum frekuensi yang luas.bising ini relatif tetap dalam batas
kurang dari 5 dB untuk periode 0.5 detik berturut-turut, seperti suara kipas
angin, suara mesin tenun.
2) Norrow
Spectrum adalah bising ini juga relatif tetap, akan tetapi
hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (frekuensi 500, 1000, 4000) misalnya gergaji
sirkuler, katup gas.
2.
Bising terputus-putus
Bising jenis ini sering disebut juga intermittent
noise, yaitu bising yang berlangsung secar tidak
terus-menerus, melainkan ada periode relatif tenang, misalnya lalu lintas,
kendaraan, kapal terbang, kereta api
3.
Bising impulsif
Bising jenis ini memiliki perubahan
intensitas suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya
mengejutkan pendengarnya seperti suara tembakan suara ledakan mercon, meriam.
4.
Bising impulsif berulang
Sama dengan bising impulsif, hanya
bising ini terjadi berulang-ulang, misalnya mesin tempa.
Berdasarkan
pengaruhnya pada manusia, bising dapat dibagi atas :
1.
Bising yang mengganggu (Irritating
noise).
Merupakan bising yang mempunyai
intensitas tidak terlalu keras, misalnya mendengkur.
2. Bising yang
menutupi (Masking noise)
Merupakan bunyi yang menutupi
pendengaran yang jelas, secara tidak langsung bunyi ini akan membahayakan
kesehatan dan keselamatan tenaga kerja , karena teriakan atau isyarat tanda bahaya
tenggelam dalam bising dari sumber lain.
3.
Bising
yang merusak (damaging/injurious noise)
Merupakan bunyi yang intensitasnya melampui Nilai Ambang
Batas.Bunyi jenis ini akan merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar