Jumat, 25 Oktober 2019

Konsep Cahaya


KONSEP CAHAYA

Assalamualaikum wr.wb
Jengjeng.... kali ini admin memposting sedikit tentang konsep cahaya.
Selamat membaca

Cahaya adalah salah satu dari gelombang elektromagnetik sehingga dapat merambat dalam ruang hampa yang karena memiliki sifat-sifat tertentu yang menyebabkan kita dapat melihat berbagai benda serta keindahan alam yang beraneka warna. Bahkan dengan kualitas yang semakin baik sehingga objek benda tersebut dapat kita lihat dengan sempurna. Ada beberapa sifat-sifat cahaya diantaranya:
a.       Pemantulan (refleksi)
Pemantulan cahaya dapat terjadi pada bahan yang mengilat. Salah satu contoh benda yang dapat memantulkan cahaya adalah cermin.
Hukum pemantulan cahaya : “Sinar datang,garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. Sudut datang sama dengan sudut pantul”.
b.      Pembiasan (refraksi)
Hukum pembiasan cahaya ;
Berkas sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
Perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias adalah konstan.
c.       Pemaduan atau penjumlahan (interferensi)
Inteferensi cahaya adalah perpaduan antara dua buah gelombang cahaya atau lebih. Syarat terjadinya interferensi cahaya yaitu sumber cahaya harus koheren. Syarat sumber cahaya koheren yaitu frekuensinya tetap, amplitudonya tetap, dan beda fasenya juga tetap.
d.      Pelenturan (difraksi)
Difraksi cahaya adalah  peristiwa pembelokan arah rambat cahaya oleh kisi atau celah sempit.
e.       Penguraian (dispersi)
Dispersi adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih yang diarahkan ke prisma akan terurai menjadi cahaya berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang gelomabang meniliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil panjang gelombang, semakin besar indeks biasnya. Contoh dispersi cahaya yaitu terbentuknya pelangi.
Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup menyerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis parallel, tiap warna bernuansa dengan warna disebalahnya. Pita ini disebut spectrum warna. Didalam spektrum warna, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu disisi lain.
f.       Pengutuban (polarisasi)
Polarisasi yaitu peristiwa terserapnya sebagian arah getar cahaya. Cahaya uang sebagian arah getarnya diserap disebut cahaya terpolarisasi. Jika cahaya mempunyai satu arah getar tertentu disebut cahaya terpolarisasi linear.
Polarisasi cahaya dapat terjadi karena
1)      Pemantulan
2)      Pembiasan rangkap
3)      Absorpsi
4)      Hamburan
Adapun macam alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari yakni:
1. Mata
2. Kaca mata
Kacamata merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata. Kacamata terdiri dari lensa cekung dan lensa cembung, dan frame atau kerangka tempat lensa berasa. Fungsi dari kacamata adalah mengatur supaya bayangan benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata menjadi jatuh di titik dekat atau titik jauh mata, bergantung pada jenis cacat matanya.
3. Kamera
Kamera merupakan alat optik yang menyerupai mata.elemen-elemen dasar lensa adalah sebuah lensa cembung, celah diafragma, dan film (pelat sensitive). Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan benda, celah diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk, dan film berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk lensa. Pada mata, ketiga elemen dasar ini menyerupai lensa mata (lensa cembung), iris (celah diafragma), dan retina (film).
Prinsip kerja kamera secara umum sebagai berikut. Objek yang hendak difoto harus berada didepan lensa. Ketika diafragma dibuka, cahaya yang melewati objek masuk melalui celah diafragma menuju lensa mata. Lensa mata akan membentuk bayangan benda. Supaya bayangan benda tepat jatuh pada film dengan jelas maka letak lensa harus digeser-geser mendekati atau menjauhi film. Menggeser-geser lensa pada kamera, seperti mengatur jarak fokus lensa pada mata (akomodasi).
4. Mikroskop
Bila kita memerlukan perbesaran yang lebi besar dari pada yang kita dapat dengan sebuah lensa pembesar sederhana, maka instrument yang biasanya kita gunakan adalah mikroskop. Sebuah mikroskop terdiri atas susunan dua buah lensa positif. Lensa yang berhadapan langsung dengan objek yang diamati disebut lensa objektif. Sementara itu, lensa tempat mata mengamati bayangan disebut lensa okuler. Fungsi lensa okuler ini sama dengan lup (kaca pembesar).
5. Teleskop
Sistem optik sebuah teleskop serupa dengan system optis sebuah mikroskop gabungan. Dalam kedua instrumen bayangan yang di bentuk oleh sebuah objektif di pandang melalui sebuah lensa mata. Perbedaan kuncinya adalah bahwa teleskop di gunakan untuk memandang benda-benda besar dalam jarak jauh sedangkan mikroskop di gunakan untuk memandang benda kecil yang dekat di depan mata.




Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powe Point Efek Pencemaran Partikulat